Kurikulum 2013 sudah akan berganti dengan Kurikulum Merdeka.
Mengapa harus ganti kurikulum?
Perubahan kurikulum merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Teknologi sudah semakin maju. Kurikulum juga harus mengikuti perkembangan zaman. Sekarang apa-apa sudah online. Begitu juga dengan pembelajaran.
Sikapi perubahan kurikulum dengan tenang dengan cara mempelajari kebijakan-kebijakan dan membaca regulasi yang ada.
Kurikulum Merdeka ini diharapkan bisa memulihkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama masa pandemi dengan menekankan pada penguatan karakter peserta didik lewat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) beserta peningkatan kemampuan numerasi dan literasinya.
Berbeda dengan Kurikulum 2013, Kurikulum Merdeka tidak menggunakan modul. Modul hanya digunakan untuk belajar mandiri.
Lalu, menggunakan bahan ajar apa?
Bapak Ibu Tutor bisa menggunakan sumber belajar lainnya maupun mengembangkan bahan ajar sendiri (minimal Lembar Kerja Siswa atau LKS).
Ada 3 kategori dalam Kurikulum Merdeka yang bisa setiap satuan pendidikan pilih.
1. Mandiri Belajar
Masih menggunakan Kurikulum 2013 (K-13), namun ada roh Projek P4 Kurikulum Merdeka di muatan kelompok khusus. Mata pelajaran Pemberdayaan dan Keterampilan berbasis pada profil pelajar Pancasila. Satuan Pendidikan merancang projek yang bisa menguatkan karakter peserta didik. Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) sudah membuat panduan adaptasi Projek P4 yang sudah diimplementasikan oleh 100 lembaga. Panduan ini bisa diakses jika satuan pendidikan menetapkan kategori Mandiri Belajar ini.
P3: Profil Pelajar Pancasila
P4: Penguatan Profil Pelajar Pancasila
P5: Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
2. Mandiri Berubah
Kurikulum ini menggunakan struktur Kurikulum Merdeka ditambah P5 dan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang disediakan oleh pusat seperti silabus dan RPP. Perangkat pembelajaran meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, contoh kurikulum operasional, panduan menjabarkan capaian pembelajaran ke alur tujuan pembelajaran, video pembelajaran, dll. Sumber belajar dan lainnya bisa diakses di platform Merdeka Belajar.
3. Mandiri Berbagi
Kurikulum ini juga menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan sendiri oleh satuan pendidikan sehingga kurikulum antarsekolah bisa berbeda.
Persamaan ketiga kategori di atas adalah sama-sama membuat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang mana ada 6 dimensi kunci pada profil pelajar Pancasila.
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
2. Kebhinnekaan global
3. Bergotong royong
4. Kreatif
5. Bernalar kritis
6. Mandiri
Mengapa perlu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)?
1. Peserta didik mengalami pengetahuan saat pembelajaran
Peserta didik dilatih untuk peka terhadap isu-isu yang ada di lingkungan.
2. Harus ada aksi nyata terhadap isu-isu
Peserta didik melakukan aksi nyata untuk menjawab isu-isu yang ada di lingkungan sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhan. Contoh: mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, dll.
3. Berkontribusi
Peserta didik memberikan kontribusi dan dampak terhadap lingkungan meskipun kecil.
Tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk "mengalami pengetahuan" sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dengan memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungannya.
Pada Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan bisa menentukan mata pelajaran apa yang akan diungggulkan. Misal, jika daerah tersebut masih banyak terdapat sawah atau mata pencaharian yang dominan adalah petani, satuan pendidikan bisa mengunggulkan mata pelajaran IPA. Apabila mata pencaharian yang dominan adalah pedagang, mata pelajaran yang diunggulkan adalah matematika, seperti penjumlahan dan perkalian. Mata pelajaran lain bisa dikurangi bobot SKK-nya.
Untuk Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi, SKK yang diberikan gelondongan seperti pada Kurikulum 2013. Hanya saja jumlahnya berbeda antara mata pelajaran kelompok umum dan kelompok khusus karena ada beberapa muatan di kelompok khusus yang dipindah ke mata pelajaran kelompok umum seperti PJOK dan Seni Budaya. Total SKK-nya tetap sama.
Struktur Kurikulum Merdeka di Pendidikan Kesetaraan PKBM SKB Paket A B C
Landasan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) adalah Kepmendikbudristek 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Keputusan menteri tersebut berisi beberapa hal struktur kurikulum dan tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di PAUD
Untuk menentukan tema yang akan diambil khususnya di Pendidikan Dasar dan Menengah maupun Pendidikan Kesetaraan, lakukan analisis konteks. Tema mana saja yang paling mungkin untuk dirancang projeknya. Setiap tingkatan pendidikan wajib memilih 2-3 tema sesuai dengan tingkatannya. Cek link tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di atas. Boleh lebih!
Analisis konteks merupakan gambaran
secara singkat kondisi satuan pendidikan baik secara internal maupun
eksternal bisa menggunakan metode SWOT, pentagonal aset, maupun
lainnya.
SWOT: Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman)
Apa saja yang harus dianalisis?
Contoh:
- SDM yang tersedia seperti apa, apa yang harus ditingkatkan
- fenomena/kecenderungan daerah maupun SDM
- sarana dan prasarananya bagaimana
- jejaring atau mitra-nya ada atau tidak
- lokasi satuan pendidikan, di daerahnya seperti apa
- rencana strategis Pemda atau dinas untuk pembangunan bagaimana
- dll.
Lihat juga peluang yang ada di daerah yang bisa mendukung program pembangunan nasional seperti sumber daya alam, pabrik, toko, kerajinan, dll. Atau bisa melakukan survei singkat kepada peserta didik, mereka sudah bekerja atau belum, di mana, apa pekerjaannya, dll.
Hasil dari analisis konteks harus diolah dan bisa disimpulkan program-program atau projek-projek yang akan ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di link di atas.
Projek yang dilakukan tersebut akan menjadi program unggulan di satuan pendidikan tersebut.
Kerangka dokumen kurikulum Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) Pendidikan Kesetaraan PKBM SKB.
1. Pendahuluan
Berisi latar belakang secara umum pendidikan kesetaraan, tujuan, dan acuan penyusunan.
2. Latar belakang satuan pendidikan
Berisi profil maupun keberadaan satuan pendidikan di tengah wilayah lokal.
3. Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan.
4. Pengorganisasian pembelajaran
Berisi struktur dan muatan kurikulum, rancangan pembelajaran dan penilaian, pendampingan dan evaluasi Projek P4.
5. Penguatan kapasitas SDM
Berisi peningkatan kapasitas SDM internal.
6. Penutup
Menyimpulkan arah pendidikan dalam proses pencapaian pembelajaran di satuan pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kurikulum Merdeka berbeda dengan Kurikulum 2013. SKL Kurikulum Merdeka adalah content-based dan setiap tingkatannya ada 8 butir capaian, sedangkan SKL Kurikulum 2013 adalah competent-based pada 3 dimensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan).
SKL Kurikulum Merdeka: PAUD | SD MI SDLB Paket A | SMP MTs SMPLB Paket B | SMA MA SMALB Paket C | SMK
SKL Kurikulum 2013: SD MI SDLB Paket A | SMP MTs SMPLB Paket B | SMA MA SMALB SMK MAK Paket C
Kurikulum Merdeka tidak menekankan peserta menguasai materi apa saja, tetapi dia bisa apa setelah lulus. Peserta didik mendapatkan bekal yang dibutuhkan untuk masa depannya dan berguna bagi lingkungan sekitarnya, baik yang bekerja maupun bersekolah kembali.
Contoh:
- Peserta didik yang tinggal di daerah pertanian (terutama pedesaan) tahu konsep biologi seperti bagaimana pertumbuhan padi maupun tanaman lainnya. Jangan diajarkan teknologi yang canggih-canggih karena mereka tidak akan mengerti.
- Peserta didik yang tinggal di daerah pasar dan mata pencaharian di lingkungannya dominan adalah pedagang diajarkan materi ekonomi dan matematika yang dibutuhkan.
Bagaimana sistem pembelajaran dan penilaian di Kurikulum Merdeka?
Untuk satuan pendidikan yang menetapkan Mandiri Belajar, pembelajaran penilaian masih bisa berbasis modul, sedangkan kategori lainnya satuan pendidikan harus menyiapkan modul sendiri (minimal LKS) untuk pembelajaran dan penilaian boleh berbasis modul boleh tidak karena nantinya akan mengacu pada sistem pendidikan formal. Sebutan Kompetensi Dasar (KD) diganti dengan Capaian Pembelajaran (CP). Karena sudah tidak ada nilai per modul, format rapor menyusul .
Posting Komentar untuk "Gambaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) 2022"