Tahap 1 Webinar Bimtek Kurikulum Merdeka Pendidikan Kesetaraan - Cirebon, 7 Juli 2022
Youtube: seTara Daring
[Ibu Dian Astutik Wulandari, S.Pd.]
Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P3) di PKBM SKB Kurikulum Merdeka 2022
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) harus tetap dilaksanakan oleh satuan pendidikan meskipun masih menggunakan Kurikulum 2013 dengan pilihan Merdeka Belajar.
Dokumen terkait perancangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
1. Kepmendikbudristek No.56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
Berisi struktur kurikulum untuk kelompok mata pelajaran umum serta program pemberdayaan dan keterampilan berbasis Profil Pelajar Pancasila.
Diperbaharui di Kepmendikbudristek No.262.
2. Keputusan BSKAP No.009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
3. Keputusan BSKAP No.033/H/KR/2022 tentang Perubahan Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Berisi pembaharuan dari Keputusan BSKAP No.008 tentang Capaian Pembelajaran (CP) karena CP untuk pemberdayaan dan keterampilan belum ada. Ada 9 buah keterampilan yang sudah dibuatkan Capaian Pembelajarannya. Jika melaksanakan program keterampilan yang tidak ada di dalam keputusan ini, satuan pendidikan wajib membuat Capaian Pembelajarannya sendiri.
Panduan:
1. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
2. Panduan Pembelajaran dan Asesmen
3. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Profil Pelajar Pancasila:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
2. Kebhinekaan global
3. Bergotong royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Mandiri
Prinsip Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
1. Holistik - utuh, menyeluruh, atau tidak parsial
2. Kontekstual - berdasarkan pengalaman nyata
Pemilihan projek berdasarkan hasil analisis konteks, isu strategis yang ada di satuan pendidikan masing-masing. Hasil analisis konteks antara satuan pendidikan yang satu dengan yang lain seharusnya tidak sama.
3. Berpusat pada peserta didik - peserta didik sebagai subjek
4. Eksploratif - proses pengembangan diri dan menguatkan kemampuan yang sudah didapat
Pendidikan kesetaraan PKBM SKB memiliki ciri khas pada struktur kurikulumnya, yaitu kelompok mata pelajaran umum serta program pemberdayaan dan keterampilan berbasis Profil Pelajar Pancasila (P3). Projek dilaksanakan pada program pemberdayaan dan keterampilan yang alokasi waktunya sebesar 30%. Di pendidikan formal, tidak ada alokasi waktu khusus untuk projek.
Update: Projek tidak harus ada, namun program pemberdayaan dan keterampilan harus berbasis Profil Pelajar Pancasila. (Kepmendikbudristek No.262)
Alokasi waktu pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada program pemberdayaan dan keterampilan di pendidikan kesetaraan:
Fase A setara SD kelas 1 dan 2 sebanyak 8 SKK
Fase B setara SD kelas 3 dan 4 sebanyak 12 SKK
Fase C setara SD kelas 5 dan 6 sebanyak 18 SKK
Fase D setara SMP kelas 8, 8, dan 9 sebanyak 30 SKK
Fase E setara SMA kelas 10 sebanyak 16 SKK
Fase F setara SMA kelas 11 dan 12 sebanyak 20 SKK
Alur perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
1. Membentuk tim fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Siapa? Dibentuk oleh kepala satuan pendidikan yang terdiri atas wakil kepala dan pendidik di setiap fase.
Apa tugasnya? Bersama-sama dengan kepala satuan pendidikan akan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi projek.
Tugas dan tanggung jawab tim fasilitator dapat ditemukan di Panduan P5 halaman 23.
2. Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan
Tim fasilitator menentukan satuan pendidikan berada di tahap mana? Tahap awal, berkembang, atau lanjutan?
Jika hasil identifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan adalah tahap awal, tim fasilitator perwakilan tiap fase menyiapkan sejumlah projek berdasarkan Kepmendikbudristek No.56:
Fase A: 2 projek dengan 2 tema yang berbeda
Fase B: 2 projek dengan 2 tema yang berbeda
Fase C: 2 projek dengan 2 tema yang berbeda
Fase D: 3 projek dengan 3 tema yang berbeda
Fase E: 3 projek dengan 3 tema yang berbeda
Fase F: 2 projek dengan 2 tema yang berbeda
Untuk tahap berkembang dan lanjutan, tim fasilitator bisa menyiapkan 5 projek atau lebih, namun nantinya yang dipilih hanya dua atau tiga oleh peserta didik berdasarkan fasenya.
3. Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Sebelumnya, tim kurikulum sudah melakukan analisis konteks, menentukan isu strategis, merumuskan visi misi tujuan satuan pendidikan, dan merumuskan program unggulan satuan pendidikan. Hasil analisis konteks menjadi dasar utama di satuan pendidikan.
Pada tahap tiga ini, tim fasilitator akan melakukan beberapa hal:
a. Menentukan dimensi P3
b. Menentukan tema Projek Penguatan P3
c. Merumuskan topik projek
d. Menentukan alokasi waktu
Hasil analisis konteks merupakan segala peluang dan kerentanan yang ada di sekitar satuan pendidikan.
Contoh hasil analisis konteks:
Dari banyak hasil analisis di atas, ambil beberapa isu strategis yang nantinya benar-benar bisa dijadikan program pemberdayaan dan keterampilan di satuan pendidikan.
a. Menentukan dimensi, elemen, dan subelemen Profil Pelajar Pancasila (P3) berdasarkan Keputusan BSKAP No.009 Tahun 2022
Cek 6 dimensi P3 di atas! Tentukan beberapa dimensi yang benar-benar akan dikuatkan!
b. Menentukan tema
Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kurikulum Merdeka
c. Menentukan topik
Buat judul projek yang menarik.
d. Menentukan alokasi waktu
Alokasi waktu berdasarkan pemetaan SKK. Misal program A mempunyai beban 2 SKK, maka setiap minggunya program tersebut dilaksanakan selama 2 JPL tatap muka per minggu. Jika menginginkan sistem blok, program A bisa dilakukan setiap minggu akhir di setiap bulan atau beberapa minggu di akhir semester. Satuan pendidikan tinggal mengkalikan 2 JPL dengan berapa minggu efektif. Jika dilakukan sebulan sekali dan terdapat 4 minggu efektif, alokasi waktunya adalah 2 JPL x 4 minggu efektif = 8 JPL per bulan. Program A tersebut bisa dilakukan dalam sehari atau 2 hari selama sebulan. Jika satuan pendidikan menghendaki program A dilaksanakan di akhir semester, alokasi waktu = 2 JPL x berapa minggu efektif di semester tersebut.
4. Menyusun modul projek
Ada 2 cara menyusun modul projek:
a. Mengadaptasi modul yang sudah ada
Pada tahap awal, tim fasilitator bisa mengadaptasi modul yang sudah disediakan oleh pemerintah maupun pendidik yang lain, terutama untuk satuan pendidikan yang berada pada tahap awal kesiapan melaksanakan projek ataupun yang belum terbiasa.
b. Membuat modul secara mandiri
Pada tahap berkembang dan lanjutan, tim fasilitator membuat modul secara mandiri.
Komponen utama modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P3) ada 4, yaitu profil modul, tujuan, aktivitas, dan asesmen.
Contoh penyusunan modul projek pada pemberdayaan:
a. Mencermati Capaian Pembelajaran (CP)
Lihat CP 9 projek yang sudah disediakan oleh pemerintah di Keputusan BSKAP No.033. Jika program yang akan dilaksanakan tidak ada di keputusan tersebut, satuan pendidikan wajib menentukan CP sendiri.
b. Merumuskan tujuan pembelajaran
Mengelaborasi dimensi, elemen, dan subelemen dari Profil Pelajar Pancasila (P3).
c. Menentukan aktivitas projek
Menuliskan aktivitas projek merujuk pada rancangan dan tujuan projek.
d. Alur aktivitas projek
Merumuskan alur aktivitas projek sesuai dengan yang sudah direncanakan.
Karakteristik program pemberdayaan dibagi menjadi 5 elemen:
a. Kesadaran diri
b. Harga diri
c. Kepercayaan diri
d. Partisipasi aktif
e. Akses terhadap pengambilam keputusan
Setiap fase, selalu ada 5 elemen di atas.
Contoh Capaian Pembelajaran (CP) elemen kesadaran diri di fase E kelas X:
Dari CP tersebut, kita akan menurunkan ke Tujuan Pembelajaran (TP). Berikan kode! Bentuk kode terserah. Tujuan Pembelajarn (TP) langsung dikaitkan dengan permasalahan yang ada di sekitar. Lihat tulisan yang bergaris miring di bawah ini!
Tujuan Pembelajaran (TP):
A.1 Peserta didik mampu memahami dan menganalisis permasalahan yang dihadapi, yaitu terkait dengan kemasan produk olahan makanan lokal.
A.2 Peserta didik mampu mengembangkan ide dan gagasan dalam menemukan alternatif solusi dari permasalahan terkait kemasan produk olahan makanan lokal.
A.3 Peserta didik mampu mengkomunikasikan dan mempertahankan ide dan gagasan dalam rangka penyelesaian permasalahan kemasan produk makanan lokal.
A.4 Peserta didik mampu menunjukkan inisiatif untuk melaksanakan ide dan gagasan dalam rangka penyelesaian permasalahan terkait dengan kemasan produk makanan lokal.
A.5 Peserta didik mampu mengenali potensi dan kekuatan diri untuk mencapai prestasi.
A.6 Peserta didik memiliki rasa bangga terhadap capaian prestasi dirinya dalam menemukan permasalahan kemasan produk makanan lokal.
Setelah menganalisis Capaian Pembelajaran (CP), elemen, dan Tujuan Pembelajaran (TP), lanjut ke dimensi. Dimensi apa saja yang akan difokuskan?
Contoh dimensi yang akan difokuskan di Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: bernalar kritis, kreatif, dan bergotong royong.
Cek dimensi, elemen, sub-elemen, dan target pencapaian di akhir fase! Lihat Keputusan BSKAP No.009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka!
Tahap berikutnya adalah menyusun alur projek. Ada 3 contoh alur salam menyusun P5:
Contoh 1: pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi, tindak lanjut
Contoh 2: mengamati, mendefinisikan, menggagas, memilih, merefleksikan
Contoh 3: temukan, bayangkan, lakukan, bagikan
Contoh 2 dan 3 dipilih oleh fasilitator, namun keputusan mau menggunakan contoh yang mana diserahkan ke masing-masing satuan pendidikan.
.... (Untuk lebih jelas lagi tentang bagian ini, simak langsung lewat youtube saja atau klik link ini untuk versi PPT)
5. Merancang strategi pelaporan hasil projek
....
Hal-hal yang perlu diperjatikan saat menyusun asesmen Projek Penguatan P3:
1. Pertimbangkan keberagaman kondisi peserta didik dan sesuaikam metode asesmennya
2. Pertimbangkan Tujuan Pembelajaran (TP) P5 dan Capaian Pembelajaran (CP) yang berfokus pada dimensi, elemen, dan subelemen Profil Pelajar Pancasila yang disasar
3. Pembuatan indikator perkembangan subelemen antarfase di awal projek
4. Bangun keterkaitan antara asesmen formatif serta sumatif
Asesmen formatif dilakukan di awal dan sepanjang proses. Asesmen formatif di awal dirancang untuk mengetahui kompetensi awal peserta didik yang nantinya akan digunakan tim fasilitator untuk menentukan langkah selanjutnya, bentuknya seperti apa. Contoh asesmen awal: pertanyaan, rubrik, umpan balik, dll. Contoh asesmen proses: observasi, diskusi, presentasi, jurnal, dll.
Asesmen sumatif dilakukan di akhir projek. Contoh asesmen sumatif: membuat rubrik, portofolio, presentasi, poster, seni, drama, pameran, dll.
Contoh rubrik bisa dicek langsung di youtube atau klik link ini untuk versi PPT.
5. Jelaskan tujuan asesmen dan libatkan peserta didik dalam proses asesmen
Sebelumnya: Pemetaan SKK dan Penjadwalan di Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka
Link materi lengkap: https://bit.ly/materiikmkesetaraanthp1
Daftar materi:
1. Tahap 1 Webinar Bimtek Kurikulum Merdeka Pendidikan Kesetaraan - Cirebon, 7 Juli 2022
2. Regulasi dan Kebijakan Kurikulum Merdeka
3. Kurikulum Operasional (KOS) Satuan Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka
4. Desain Kurikulum Operasional (KOS) Satuan Pendidikan Kesetaraan
5. Analisis Konteks Dalam Penyusunan Kurikulum Operasional Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka
6. Pemetaan SKK dan Penjadwalan di Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka
7. Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka
Posting Komentar untuk "Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Pendidikan Kesetaraan Kurikulum Merdeka"